Mengenal IC Program/Mikrocontroler
Ketika sebuah microcontroller/IC program mendapatkan tegangan kerja IC
program tidak langsung ON atau beroperasi. IC program harus melalui
tahap-tahap boot up. Tahap-tahap BootUp terdiri dari dua tahap yaitu
tahap hardware dan tahap BootUp software. Lamanya waktu yang dibutuhkan
untuk bootUp tergantung dari jenis IC/microcontroller dan urutan
program yang dijalankan/diprogramkan.
URUTAN BOOT UP
BootUp pada microcontroller terdapat dua jenis yaitu boot up hardware
dan boot up software. Tahap-tahap boot up hardware sebagai berikut :
1. IC program memulai tahap bootup jika tegangan kerja yang diberikan sudah masuk dalam rentang tegangan kerja normalnya.
2. Osilator kristal yang terdapat pada mulai berosilasi. Fungsi osilator
kristal adalah untuk memberikan denyut/clock pada microcontroller.
3. Setelah ada clock, IC program mengecek dan mengeset
hardware/register-register internal dengan nilai-nilai standar. Kemudian
IC program menunggu reset melalui pin RESET.
4. Proses reset ini, dilakukan secara manual atau otomatis oleh
perangkat luar. Pada umumnya, TV menggunakan IC Reset untuk mereset
program. Contoh IC reset adalah KIA70 (pada tv LG/Goldstar).
5. Setelah menerima sinyal reset, IC program mulai untuk
menjalankan/mengeksekusi software yang terinstall/terprogram sebelumnya
(memulai boot up software).
Sedangkan tahap-tahap boot up software sangat tergantung dari
urutan-urutan atau statemen-statemen software yang diprogramkan. Karena
variasi urutan boot up software sangat banyak dan berbeda-beda antar
tiap programmer, maka penulis hanya mengulas secara umumnya saja.
Secara umum, urutan boot up software IC program TV yang semuanya
berdasarkan program/berdasarkan keinginan programmer, urutannya sebagai
berikut :
1. IC program mengeset semua register/peralatan internal dengan nilai default/standar.
2. Membaca data dari memory kemudian disetkan pada register/port-port.
3. Melakukan proses power on terhadap unit/TV.
4. Melakukan tahap-tahap monitoring operasi. Misalnya sistem proteksi, hang dan lain-lain.
5. Terakhir, melakukan monitoring terhadap kejadian/respon-respon terhadap efek pemakaian (tombol/keyboard, remot dll).
TROUBLESHOOTING
Sebelum melakukan troubleshooting, beberapa hal yang perlu diketahui dan
penting bagi beroperasinya IC program adalah 1. CLOCK, clock adalah
pulsa/denyut yang berfungsi sebagai denyut jantung prosesor. Lebar/lama
pulsa tergantung dari frekuensi kristal dan program yang telah
diprogramkan.
2. IC RESET, cara kerja IC reset adalah sebagai voltage detector, yaitu
mendeteksi tegangan VDD ic program. Jika tegangan VDD sudah mencapai
ambang reset, ic tersebut akan mengirimkan pulsa reset (tujuannya untuk
mereset program).
3. INTERUPSI, adalah layanan yang diberikan oleh prosesor untuk
mendengarkan respon pemakai/peralatan lain. Ketika prosesor mendapatkan
interupsi, prosesor akan menjalankan sub rutin/program tertentu
tergantung dari jenis interupsinya. Misalnya pin/port IR, jika ada
sinyal IR masuk dan sinyal tersebut diketahui oleh program, maka program
akan menjalankan subrutin yang telah diprogramkan. Status/kejadian2
keyboard ketika ada tombol dipencet dan lain-lain.
4. Jenis port input atau output. PWM/ADC input biasanya digunakan untuk
pin AFT, PWM/DAC output digunakan untukvolume, contrast, color, hue,
dan lain-lain. Pin logic IO digunakan untuk setting option, reset,
tv/av, switching, video ident dan lain-lain.
Karena proses troubleshooting sangat tergantung dari jenis dan bentuk
rangkaian, maka disini hanya diulas prosedur umumnya saja. Prosedur
troubleshooting/pencarian kerusakan IC program adalah (hardware) :
1. Cek semua kaki port apakah konslet terhadap VSS/ground atau tidak.
Pengukurannya dengan ohm meter pada meter 1K. Harap diperhatikan jenis
pin/portnya. Secara umum nilai hambatan normalnya sebagai berikut : PWM
input/ADC sekitar 1 s/d 3K, PWM output sekitar 1 s/d 5K dan logic IO
sekitar 5K. Jika ditemukan kurang dari nilai tersebut, kemungkinan pin
yang dites konslet.
2. Setelah tidak ditemukan konslet, cek komponen-komponen input antara lain switch dan IR receiver.
Troubleshooting dapat ditemukan setelah mengetahui ciri-ciri IC program yang normal. Ciri-ciri IC program yang normal adalah :
1. Adanya clock, ditandai dengan adanya tegangan yang bergoyang pada pin
SDA/SCL (jika menggunakan multitester jarum). Jika menggunakan ic
memory 24Cxx pin SDA pada pin5 dan SCL pada pin6.
2. Munculnya OSD dilayar, jika dilayar tidak muncul, cek jalur H SYNC, V SYNC, BLK dan OSD oscillator.
3. IC program dapat beroperasi dengan normal. Tidak panas berlebihan.
4. Pada umumnya jika pin reset dikonsletkan ke ground sesaat, TV akan standby dan melakukan proses reset lagi.
IC program ngambek, sering disebabkan karena :
1. Tegangan tidak stabil atau ada ripple.
2. Switch/IR dalam keadaan mencet trus, sehingga menyebabkan ic program
dalam keadaan interupsi (melanjutkan eksekusi program jika interupsi
telah dilepas).
3. Bus error, cek pin SDA/SCL.
4. Adanya gangguan pada port-port input/output. Port-port tersebut mengalami hold/tertahan.
5. Software yang terinstal terkorupsi/rusak = IC program harus diganti.
Sumber : http://arjun-service.blogspot.com